Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ?Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannyaTapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnyaSampai semua mihrob menangis padahal ia benda matiBahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jatiSeorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`anSedang air mata dari kedua pipinya bercucuranKini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghribTidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salibItulah musibah melupakan apa yang telah laluDan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu…Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahanSeolah ia burung penyambar dalam bidang pacuanWahai para penyandang pedang India yang tajamSeolah ia bara api di kegelapan malam yang kelamWahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembiraDi negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa…Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarangSungguh para pengendara telah berjalan dengan berita merekaSungguh banyak para tokoh meminta bantuanSedang mereka tawanan dan terbunuhNamun tidak bergeming satupun manusiaKenapa saling memutus dalam Islam di antara kalianSedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah SaudaraApa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-citaApa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela…Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah
banyak golonganYang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaanKemarin mereka raja-raja di istana merekaSekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahayaAndai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalanBerbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakanAndai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikanTentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan…Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkanSebagaimana ruh telah dijauhkan dari badanSang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbukaSeolah ia berlian dan batu permataKini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakanMatanya menangis dan hati penuh keherananUntuk seperti ini hati luluh karena kesedihanAndai di hati ini ada Islam dan keimananApa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan…Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasanBidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamarMendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekarKemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di
limpahkanSepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…
Sabtu, 28 Desember 2013
PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan
komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barangatau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya,
seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi
kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga
ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang
bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang
sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga
mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan
keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan
produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan
mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebutpemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran
agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
STRATEGI
PEMASARAN
Strategi pemasaran merupakan hal
yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu
cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh
pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis
justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan
masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang
meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan
menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan
definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan
oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara
detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua
permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara
detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini
meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain
produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai
pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan
sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran
berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran,
pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu
demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen
(customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas
ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang
diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun
perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya
koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian
pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan
kegiatan pemasaran.
SEJARAH
PEMASARAN
Sejarah Pemasaran (Inggris:History of marketing)seiring
dengan perkembangan ilmu ekonomi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
perkembangan ilmu ekonomi modern turut dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan
masyarakat khususnya teknologi. Revolusi industri yang dipelopori oleh James
Watt dgn penemuan mesin uapnya, telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya
berorientasi agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan
pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi juga
oleh mesin, kapasitas produksi yang semakin besar dan meningkatnya kebutuhan
masyarakat. Revolusi industri juga membawa pengaruh penting dalam perkembangan
ilmu ekonomi secara umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya berorientasi
merkantilis dan phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji
pemikiran Adam Smith.
PERKEMBANGAN
PEMIKIRAN MARKETING
sebagai ilmu sendiri lahir karena
berbagai faktor:
·
Keberadaan
Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak mau tidak
bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial
peran dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
sosial masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu
dapat dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang
per orang baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas
masalah mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan
analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu ekonomi,
tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan tantangan ruang dan
waktu serta konteks masalah pada saat itu.
·
Kegagalan
Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama
ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan
menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam
ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku
konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas
permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
·
Perkembangan
masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat
perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada
akhirnya disebut sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa
perkembangan masyarakat post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok
masyarakat, tetapi pada kehidupan yang bersifat individualized, hal yang
kemudian dikenal sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu
pada paruh kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang
telah memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
·
Runtuhnya
sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai
sebagian belahan dunia sejak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada masa
perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok
antara kapitalisme dan komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi.
Lebih tepatnya, secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya sistem komunisme
dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya
menganut sistem ekonomi komando, beralih untuk memperlajari sistem ekonomi
pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku
dari berbagai ahli di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa
setempat. Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari begawan
marketing dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya
dan berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar
dalam sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah
antar pribadi dengan pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini
membutuhkan suatu konsensus bersama di antara pihak2 yang melakukan pertukaran
tersebut. Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu
marketing. Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih bersifat praktis ekonomi
semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru
berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan
dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan
kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga.
Marketing selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi
masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas
terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising,
marketing sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui
penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa terkemudian,
marketing diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan
distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai
dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi,
perilaku pasar, dan seterusnya.
TIGA
MASA MARKETING
Marketing tumbuh sebagai ilmu
modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut
serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok
utama, yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka
yang melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar
marketing seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3
elemen dasar utama.
2. Kelompok akademisi, di antara
mereka adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai
dengan pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan
ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka
cukup banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat
kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat
subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka
yang tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi
bidang marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran
mereka lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka
bekerja. Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak
bersifat permanent, karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan,
praktisi dan lain sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka
berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi
dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing.
Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship Marketing),
Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti bahwa
perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan teknologi khususnya dalam
bidang informasi dan komunikasi.
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
A. Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang
mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B.
Etimologi
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561)
maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks
mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti
"tangan". Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
C. Sejarah
Perkembangan Ilmu Manajemen
Banyak
kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa
ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan
adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000
orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada
seseorang tanpa
memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida
di Mesir pembangunan
piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik
manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia,
Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk
Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak
kegiatan yang lazim terjadi di organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di
gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada
tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut.
Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford
untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki
sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya
manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.
Daniel
Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran
awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.
D.
Pemikiran awal manajemen
Sebelum
abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin
ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division
of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan
berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith
mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing
melakukan pekerjaan khusus perusahaan
peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari.Akan tetapi,
jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan,
sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan
(1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan
tiap-tiap pekerja,
(2) menghemat waktu yang terbuang dalam
pergantian tugas, dan
(3)
menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan
ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris.Revolusi Industri menandai
dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada
pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut
"pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan
cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan
sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh
para ahli.
E.
Teori manajemen
·
Manajemen ilmiah
Manajemen
ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan
Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat
mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang
dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang
luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini,
untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi
untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari,
menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka,
Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut
memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari
unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema
itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata.
Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa
seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior
dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan
gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk
memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan.
Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18
gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth,
tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung
hari.
F.
Pendekatan kuantitatif
Pendekatan
kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model
informasi, atau simulasi computer untuk
membantu manajemen mengambil keputusan.Sebagai contoh, pemrograman linear
digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber
daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk
membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi
(economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan
optimum; dan lain-lain.
Pengembangan
kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap
masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik
matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan
militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira
militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford
Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan
model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
G.
Klasifikasi
Ada
6 macam teori manajamen diantaranya:
·
Aliran klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai
dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan
pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
·
Aliran perilaku
Aliran ini sering disebut juga aliran
manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia
dan perlunya manajemen memahami manusia.
·
Aliran manajemen Ilmiah
Aliran
ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya.
Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat
berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
·
Aliran analisis system
Aliran
ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain
untuk mengembangkan teorinya.
·
Aliran manajemen berdasarkan hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil
diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi
kegiatan karyawan.
·
Aliran manajemen mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran
pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
H.
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima
fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi
tiga, yaitu:
·
Perencanaan (planning) adalah memikirkan
apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
·
Pengorganisasian (organizing) dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil.Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
·
Pengarahan (directing) adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
I.
Sarana manajemen
Man
dan machine, dua sarana manajemen.
Untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).Tools
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools
tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines,
method, dan markets.
Ø Man
merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Ø Money
atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan.Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar-kecilnya
hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan
karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Ø Material
terdiri
dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai
hasil yang dikehendaki.
Ø Machine
atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Ø Metode
adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
Ø Market
atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan
(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting
sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan.Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
J.
Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip
dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry
Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis,
prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
·
Pembagian kerja (division of work)
·
Wewenang dan tanggung jawab (authority
and responsibility)
·
Disiplin (discipline)
·
Kesatuan perintah (unity of command)
·
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
·
Mengutamakan kepentingan organisasi di
atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general
interests)
·
Pembayaran upah yang adil (renumeration)
·
Pemusatan (centralisation)
·
Hirarki (hierarchy)
·
Tata tertib (order)
·
Keadilan (equity)
·
Stabilitas kondisi karyawan (stability
of tenure of personnel)
·
Inisiatif (Inisiative)
·
Semangat kesatuan (esprits de corps)
K.
Manajer
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
L.
Tingkatan manajer
Piramida
jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan
tingkatannya.
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).
·
Manejemen lini pertama (first-line
management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
·
Manajemen tingkat menengah (middle
management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama
dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
·
Manajemen puncak (top management),
dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan
dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh
top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information
Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan
bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel
dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan
pekerjaan.
M.
Peran manajer
Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang pertama adalah peran antar pribadi,
yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung.Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer
sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.Yang
ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
N.
Keterampilan manajer
Robert
L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal
tiga keterampilan dasar.Ketiga keterampilan tersebut adalah:
·
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan
atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan
keterampilan untuk membuat rencana kerja.
·
Keterampilan berhubungan dengan orang
lain (humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan.Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan
oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
·
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah.Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
·
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort.Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang
uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
·
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya.Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang
ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
O.
Etika manajerial
Etika
manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
·
Perilaku terhadap karyawan
·
Perilaku terhadap organisasi
·
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
P.
Bidang manajemen
·
Manajemen administrasi perkantoran
·
Manajemen pergantian
·
Manajemen komunikasi
·
Manajemen constraint
·
Manajemen biaya
·
Manajemen hubungan pelanggan
·
Manajemen harga pendapatan
·
Manajemen enterprise
·
Manajemen fasilitas
·
Manajemen integrasi
·
Manajemen pengetahuan
·
Manajemen pemasaran
·
Manajemen mikro
·
Manajemen sakit
·
Manajemen pandangan
·
Manajemen pengadaan
·
Manajemen program
·
Manajemen projek
·
Manajemen proses
·
Manajemen produksi
·
Manajemen kualitas
·
Manajemen sumber daya manusia
·
Manajemen risiko
·
Keahlian manajemen
·
Manajemen pengeluaran
·
Manajemen rantai suplai
·
Manajemen sistem
·
Manajemen waktu
·
Manajemen stress
·
Manajemen strategis
·
Manajemen keuangan
·
Manajemen personalia
·
Manajemen organisasi
·
Manajemen Pertunjukan
·
Manajemen Persiapan dan Pelaksanaan
Organisasi
Organisasi
adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam
ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian
mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies),
perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi
(organization analysis).
Definisi
Menurut
para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·
Stoner mengatakan bahwa organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
·
Chester I. Bernard berpendapat bahwa
organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Sebuah
organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik
adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,
karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai
suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup.Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka
menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif
teratur.
Partisipasi
Dalam
berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang
terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi
yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap
individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai
keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam
situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya
berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai
keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan.
Unsur-unsur
Menuruth
Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
·
Unsur pertama, bahwa partisipasi atau
keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan,
lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
·
Unsur kedua adalah kesediaan memberi
sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok.Ini berarti, bahwa
terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
·
Unsur ketiga adalah unsur tanggung
jawab.Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota.Hal
ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Jenis-jenis
Keith
Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:
·
Pikiran (psychological participation)
·
Tenaga (physical partisipation)
·
Pikiran dan tenaga
·
Keahlian
·
Barang
·
Uang
Syarat-syarat
Agar
suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan
persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
·
Waktu.Untuk dapat berpatisipasi
diperlukan waktu.Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan
yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai
apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta
·
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini
diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak
menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
·
Subyek partisipasi hendaknya relevan
atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu
tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
·
Partisipasi
harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
·
Partisipasi
harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya
menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta
pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
·
Para pihak yang bersangkutan bebas di
dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
·
Bila
partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan pada
kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang
dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak
yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prisnsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.
·
Partisipasi
dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam
melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan
secara terstruktur dan lebih jelas.
Bentuk-bentuk
organisasi
·
Organisasi politik
·
Organisasi sosial
·
Organisasi mahasiswa
·
Organisasi olahraga
·
Organisasi sekolah
·
Organisasi negara
·
Organisasi pemuda
Langganan:
Postingan (Atom)