Selasa, 29 Oktober 2013

TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSAHAAN


            Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik dalam kaitannya dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam kaitannya efesien biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan perusahaan harus diputuskan dengan hati-hati dengan dasar fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek teknis. Disamping pertimbangan terhadap kebutuhan pada saat pendirian, pemilihan letak dan tempat perusahaan harus pula mempertimbangkan fleksibilitasnya terhadap kemungkinan rencana di masa depan dalam hal perluasan pabrik, diversifikasi produksi, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan dan perluasan bahan baku, dan sebagainya.

1.      TEMPAT KEDUDUKAN PERUSAHAAN
      Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusta perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
2.      Letak Perusahaan
      Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutamadalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah:
·         Harga bahan mentah/bahan pembantu
·         Tingkat upah buruh
·         Tanah
·         Pajak
·         Tingkat bunga
·         Biaya alat produksi tanah lama
·         Biaya atas jasa pihak ketiga
3.      Jenis-jenis letak perusahhan
Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
·         Terikat keadaan alam
 Letak perusahaan yang terkait pada alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya terletak di daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas, minyak bumi, dan sebagainya.
·         Terikat sejarah
 Dalam hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Sebagai contoh, perusahaan batik banyak didirikan di Yogya, karena pada mulanya batik dikerjakan para wanita keraton untuk mengisi waktu senggangnya.

·         Terikat oleh pemerintah
 Dalam hal ini letak perusahaan ditentukan pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya. Sebagai contoh, letak perusahaan bahan kimia yang berbahaya.
·         Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
 Faktor-faktor yang berpengaruh penting dalam kaitannya dengan pemilihan letak perusahaan yang bersifat industri adalah kedekatan dan ketersediaan bahan mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, kemudahan transportasi serta kedekatan pasar, dan kesesuaian iklim.
a.      Ketersediaan bahan mentah memungkinkan kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan bakubperusahaan tidak mungkin bekerja.
b.      Ketersediaan tenaga air merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran aktivitasnya disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang sangat dibutuhkan perusahaan.
c.       Ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah merupakan pendukung faktor produksi variabel.
d.      Ketersediaan modal sangat mendukung berkembangnya investasi. Perusahaan yang membutuhkan dukungan modal besar untuk perkembangannya, akan sangat memperhitungkan penawaran modal denagn bunga rendah.
e.       Transportasi berpengaruh besar dalam pendistribusian produk. Kelancaran transportasi juga menjamin kelancaran pasokan bahan baku ke lokasi perusahaan.
f.       Kedekatan pasar merupakan faktor yang makin memudahkan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.
g.      Kesesuaian iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kesinambungan produksi, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan buruh yang bekerja di perusahaan.


Ø  M.Fuad, Chirstine H., Nurlela, Sugiarto, Paulus Y.E.F, Pengantar Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2000 ( hal 18-21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar